Proyeksi Piktorial. Untuk
menampilkan gambar-gambar tiga dimensi pada sebuah bidang dua dimensi, dapat kita
lakukan dengan beberapa macam cara proyeksi sesuai dengan aturan menggambar.
Proyeksi merupakan cara
penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda ataupun pandangan suatu
benda terhadap suatu bidang gambar. Proyeksi piktorial adalah cara penyajian
suatu gambar tiga dimensi terhadap bidang dua dimensi. Proyeksi ortogonal
merupakan cara pemproyeksian yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak
lurus terhadap proyektornya.
Ada beberapa macam cara
proyeksi, antara lain:
proyeksi piktorial dimetri,
proyeksi piktorial
isometri,
proyeksi piktorial miring,
dan
perspektif.
Untuk membedakan
masing-masing proyeksi tersebut, dapat kita lihat pada gambar di bawah.
gambar-proyeksi-piktorial
Proyeksi Piktorial
Isometri
Untuk mengetahui apakah suatu gambar diproyeksikan dengan cara
isometri atau untuk memproyeksikan gambar tiga dimensi pada bidang dengan
proyeksi isometri, maka perlu diketahui ciri-ciri dan syarat-syarat untuk
menampilkan suatau gambar dengan proyeksi isometri. Adapun ciri dan syarat
proyeksi tersebut sebagai berikut :
1). Ciri pada sumbu
– Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30° terhadap garis mendatar.
– Sudut antara sumbu satu dengan sumbu lainnya 120°.
2). Ciri pada ukurannya
Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang benda
yang digambarnya.
Contoh Gambar Proyeksi Piktorial Isometri
a). Penyajian
Proyeksi Isometri
Penyajian gambar dengan proyeksi isometri dapat
dilakukan dengan beberapa posisi (kedudukan), yaitu posisi normal, terbalik,
dan horisontal.
1.Proyeksi isometri
dengan posisi normal
Contoh :
Gambar Proyeksi isometri dengan posisi normal
Gambar Proyeksi isometri dengan posisi terbalik
3. Proyeksi isometri dengan posisi horizontal
Gambar Proyeksi isometri dengan posisi horizontal
Proyeksi Dimetri
Pada proyeksi dimetri terdapat beberapa ciri dan ketentuan yang
perlu diketahui, ciri dan ketentuan tersebut antara lain :
Ciri pada sumbu
Pada sumbu x mempunyai sudut 10°, sedangkan pada sumbu y mempunyai
sudut 40°.
Ketentuan ukuran
Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1, dan skala pada sumbu
y = 1 : 2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1
Contoh :
Contoh Proyeksi
dimetri
Keterangan :
Ukuran pada sumbu x 40 mm
Ukuran gambar pada sumbu y digambar 1/2 nya, yaitu
20 mm
Ukuran pada sumbu z 40 mm
Proyeksi miring
Pada proyeksi miring, sumbu x berhimpit dengan garis
horisontal/mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45° dengan garis mendatar.
Skala pada proyeksi miring sama dengan skala pada proyeksi dimetri, yaitu skala
pada sumbu x = 1 : 1, dan pada sumbu y = 1 : 2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1.
Salam kenal dari pamekasan...aku juga ngajar Kang...lihat blok sampean lumayan bagus....bisa untuk nambah wawasan ...trims infonya.
BalasHapusmantap gan..... bsa nambah ilmu
BalasHapussalam dari Akademi Komunitas Negeri Kajen... Kabupaten pekalongan
BalasHapus👋👋👋👋
BalasHapusSangat bermanfaat untuk para murid stm
BalasHapus👍
Sangat bermanfaat gan.
BalasHapusSangat bagus
BalasHapusSuwun
BalasHapus