Rabu, 29 Maret 2017

Proyeksi Piktorial dan Ortogonal


Proyeksi Piktorial. Untuk menampilkan gambar-gambar tiga dimensi pada sebuah bidang dua dimensi, dapat kita lakukan dengan beberapa macam cara proyeksi sesuai dengan aturan menggambar.
Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda ataupun pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar. Proyeksi piktorial adalah cara penyajian suatu gambar tiga dimensi terhadap bidang dua dimensi. Proyeksi ortogonal merupakan cara pemproyeksian yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya.
Ada beberapa macam cara proyeksi, antara lain:
proyeksi piktorial dimetri,
proyeksi piktorial isometri,
proyeksi piktorial miring, dan
perspektif.
Untuk membedakan masing-masing proyeksi tersebut, dapat kita lihat pada gambar di bawah.
gambar-proyeksi-piktorial


Proyeksi Piktorial Isometri
Untuk mengetahui apakah suatu gambar diproyeksikan dengan cara isometri atau untuk memproyeksikan gambar tiga dimensi pada bidang dengan proyeksi isometri, maka perlu diketahui ciri-ciri dan syarat-syarat untuk menampilkan suatau gambar dengan proyeksi isometri. Adapun ciri dan syarat proyeksi tersebut sebagai berikut :
1). Ciri pada sumbu
– Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30° terhadap garis mendatar.
– Sudut antara sumbu satu dengan sumbu lainnya 120°.
2). Ciri pada ukurannya
Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang benda yang digambarnya.


Contoh Gambar Proyeksi Piktorial Isometri
a). Penyajian Proyeksi Isometri
Penyajian gambar dengan proyeksi isometri dapat dilakukan dengan beberapa posisi (kedudukan), yaitu posisi normal, terbalik, dan horisontal.
1.Proyeksi isometri dengan posisi normal

Contoh :

Gambar Proyeksi isometri dengan posisi normal



2. Proyeksi isometri dengan posisi terbalik


Gambar Proyeksi isometri dengan posisi terbalik

3. Proyeksi isometri dengan posisi horizontal
Gambar Proyeksi isometri dengan posisi horizontal
Proyeksi Dimetri
Pada proyeksi dimetri terdapat beberapa ciri dan ketentuan yang perlu diketahui, ciri dan ketentuan tersebut antara lain :
Ciri pada sumbu
Pada sumbu x mempunyai sudut 10°, sedangkan pada sumbu y mempunyai sudut 40°.
Ketentuan ukuran
Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1, dan skala pada sumbu y = 1 : 2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1
Contoh :





Contoh Proyeksi dimetri


Keterangan :
Ukuran pada sumbu x 40 mm
Ukuran gambar pada sumbu y digambar 1/2 nya, yaitu 20 mm
Ukuran pada sumbu z 40 mm

Proyeksi miring
Pada proyeksi miring, sumbu x berhimpit dengan garis horisontal/mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45° dengan garis mendatar. Skala pada proyeksi miring sama dengan skala pada proyeksi dimetri, yaitu skala pada sumbu x = 1 : 1, dan pada sumbu y = 1 : 2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1.







8 komentar:

Dasar-Dasar Gambar Teknik